4 Jenis Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia

Selain pengaruhnya yang cukup besar dalam sistem pemerintahan di Indonesia dengan munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia, ajaran Islam juga memberikan banyak peninggalan bersejarah sebagai bukti kemajuan kala itu. Apa saja bentuk peninggalan tersebut?

Peninggalan Sejarah Bercorak Islam

Pada pembahasan kali, kita akan mengupas tentang peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia, baik berupa bangunan, seni pahat dan kaligrafi, seni pertunjukan dan karya sastra.

Banyaknya kerajaan Islam di Indonesia menghasilkan banyak peninggalan sejarah bercorak Islam. Ada yang berbentuk bangunan, seni dan kebudayaan, kaligrafi, dan sastra (kitabkitab).

Berikut ini akan dibahas berbagai peninggalan sejarah tersebut.

1. Bangunan

Beberapa bentuk bangunan yang merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam umumnya berupa masjid dan keraton.

Masjid memiliki fungsi sebagai bangunan peribadatan dan pusat kegiatan masyarakat, serta pendidikan.  Sedangkan keraton memiliki fungsi sebagai bangunan pusat kegiatan pemerintahan.

Berbeda dengan masjid-masjid di India dan Asia Tengah yang umumnya berbentuk kubah pada bagian atapnya, masjid-masjid peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia umumnya berbentuk menyerupai kuil Hindu.

Ini menunjukkan adanya pengaruh bangunan gaya Hindu pada masjid di Indonesia. Berikut ini beberapa bangunan yang merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam.

a. Masjid Demak di Kadilangu

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Walisanga untuk menghormati berdirinya Kerajaan Demak. Di dalam masjid tersebut terdapat salah satu tiang utama yang disusun dari serpihan kayu sehingga disebut Soko Tatal.

b. Masjid Kudus di Kudus

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Sunan Kudus untuk menunjang kegiatan dakwahnya. Masjid ini memiliki menara yang menyerupai pura Hindu.
4 Jenis Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia
Gambar: Peninggalan Sejarah Islam (masjid Kudus)

c. Masjid Cirebon di Cirebon

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati untuk menunjang kegiatan penyebaran Islam di Jawa Barat.

d. Masjid Agung Banten di Serang

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Sultan Ageng Tirtayasa sebagai sarana peribadatan umat. Berbeda dengan masjid lain di Nusantara, masjid ini memiliki arsitektur seperti bangunan Eropa.

Ini disebabkan karena masjid tersebut dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Cardel. Cardel adalah orang Belanda yang masuk Islam dan membelot ke Banten pada masa peperangan Banten melawan VOC.

e. Keraton Jogjakarta di Jogjakarta

Keraton ini merupakan keraton yang semula didirikan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Mataram. Saat Kerajaan Mataram dipecah menjadi empat kerajaan oleh VOC, keraton ini menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Jogjakarta.

f. Istana Gowa di Makassar

Istana ini merupakan istana tempat tinggal para raja Gowa–Tallo.

2. Seni Pahat dan Kaligrafi

Seni pahat biasanya digunakan untuk mengukir batu nisan di makam para raja. Beberapa batu nisan yang memiliki unsur seni pahat di antaranya adalah batu nisan Fatimah binti Maimun di Gresik, batu nisan Sultan Malik as-Saleh di Lhokseumawe, Aceh, dan batu nisan Sultan Hasanuddin di Makassar.

Sementara itu, kaligrafi merupakan seni menulis ayat suci Alquran yang dibuat menjadi bentuk gambar tertentu. Pada pahatan-pahatan batu nisan para raja, ada pula tulisan dalam bentuk kaligrafi.

3. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan memiliki beberapa macam bentuk, di antaranya tarian, musik, atau lakon-lakon tertentu semacam wayang.

a. Wayang Kulit

Wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar memeluk agama Islam. Sunan Kalijaga menampilkan lakon-lakon wayang Hindu yang dalam pertunjukannya, diubah bergaya Islam dengan muatan dakwah.

b. Gamelan

Pada beberapa peringatan hari-hari besar Islam di Jawa Tengah, gamelan biasa digunakan hingga kini. Dulu, gamelan digunakan untuk menarik perhatian orang-orang agar berkumpul. Setelah itu, mereka diberikan ceramah yang berisi ajaran Islam.

c. Tarian

Ada beberapa tarian yang bercorak Islam. Salah satu contohnya adalah Tari Seudati yang dimainkan sambil bersenandung salawat atas Nabi Muhammad saw.

4. Sastra

Berikut ini beberapa contoh karya sastra Islam yang merupakan peninggalan sejarah.

a. Gurindam Dua Belas yang ditulis oleh Raja Ali Haji. Gurindam ini berisikan nasihat kepada umat manusia agar senantiasa menaati perintah Allah.

b. Syair-syair Hamzah Fanshuri.

c. Syair Abdul Muluk yang mengisahkan peperangan kerajaan Islam di India melawan bangsa Mongol.

d. Kitab Bustanussalatin yang ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri. Isinya merupakan rangkuman ajaran Islam yang digunakan untuk mengajarkan Islam kepada para raja di Sumatra.

e. Kitab Hikayat Raja-Raja Pasai yang berisi silsilah raja-raja Samudera Pasai dan prestasi yang mereka buat.

f. Kitab Hikayat Perang Sabe yang berisi kisah perjuangan rakyat Aceh Darussalam dalam peperangan melawan bangsa-bangsa Eropa.



Demikianlah Artikel 4 Jenis Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia

Sekianlah artikel 4 Jenis Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 4 Jenis Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia dengan alamat link https://supportofschool.blogspot.com/2017/08/4-jenis-peninggalan-sejarah-bercorak.html
0 Komentar untuk "4 Jenis Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia"

Back To Top